"Ma, itu apa, yang kelap-kelip di atas?" telunjukku mengarah ke langit.
"Itu namanya bintang, nak, salah satu ciptaan Allah yang menakjubkan," terang Mama dengan sempurna sekaligus bijak.
Kutahu, usiaku dua tahun lebih sedikit waktu itu. Usia yang selalu ingin tahu segala hal dan mengejar seribu jawaban dari siapa pun terhadap hal yang baru kulihat. Dan Mama, dialah yang paling sabar menerangkan semua tanya itu, meski tak pernah kupuas, tapi aku cukup yakin saat itu, bahwa Mama segala tahu.
Sejak malam itu, aku selalu berdiri di belakang rumah...