Minggu, 04 Desember 2011

Arti Kata Sukses

Sukses. Ini kata yang sering kita dengar. Sesuatu yang di inginkan setiap orang di dunia ini. Untuk sukses, setiap orang berusaha dan siap berkorban apapun untuk mencapainya.

Lalu, apa itu Sukses? Kita sering mendengar orang berkata si A sukses, si B belum sukses. Kita juga sering mendengar seseorang dikatakan sukses apabila memiliki minimal salah satu dari berikut ini: Harta yang banyak, atau nama harum, atau kekuasaan/pengaruh di masyarakat. Menjadi pengusaha kaya raya, penyanyi terkenal, pejabat tinggi adalah sekian contoh-contoh orang sukses.

Demikianlah masyarakat mendefinisikan sukses, dan kita hidup dalam bayang-bayang menurut definisi masyarakat tersebut. Lalu banyak diantara kita mulai menggambarkan sukses dengan meniru orang lain. Apakah benar dengan menjadi orang kaya, terkenal, prestasi tinggi, kekuasaan tinggi sudah menjamin kita menjadi sukses? Apakah demikian? Mungkin.

Tetapi yang jelas, belum pernah saya mendengar ketika seseorang menjelang ajalnya, orang tersebut mentransferkan uangnya ke rekening di akhirat. Atau memaketkan barang-barang berharganya ke dunia sana. Atau dapat menawar kepada Sang Pencipta untuk menukar waktu lebih lama di dunia dengan pengaruh yang dimilikinya. Anda belum pernah mendengarnya juga, bukan?

John C, Maxwell dalam bukunya The Success Journey menyatakan bahwa sukses sejati bukanlah sesuatu yang bisa kita capai atau peroleh. Menurutnya, sukses itu sebenarnya suatu perjalanan yang harus kita tempuh sepanjang hidup.

Saya sependapat dengannya. Menurut saya, sukses adalah perjalanan ke dalam diri kita yang paling dalam. Perjalanan ke dalam dimulai dengan menyadari hakekat kita sebagai manusia. Seperti benda dan makhluk hidup lain di alam semesta, semua mengalami perubahan, dari tidak ada menjadi ada, lalu tiada, kembali ke Sang Pencipta. Seperti benih bunga yang tumbuh dari kecil, berkembang dan mekar sesaat mewarnai hidup, lalu layu dan kembali ke tanah, lebih kurang demikian juga hidup kita. Sebuah perjalanan yang singkat.

Yang kita miliki hanya waktu, menghitung detak demi detak jantung. Sepanjang hidupnya, seorang manusia dengan masa hidup 70 tahun hanya memiliki waktu 840 bulan, atau 25.200 hari, atau 604.800 jam, atau 36.288.000 menit. Begitu singkat bukan?

Dengan mengerti hakekat hidup yang fana, kita mulai mencoba mengenali diri kita yang sebenarnya. Segala kekurangan dan kelebihan kita. Segala bakat istimewa yang di anugerahkan Sang Pencipta. Segala impian dari hati kita yang paling dalam. Segala dedikasi yang ingin kita berikan untuk orang-orang yang kita cintai dan dunia ini.

Yang kita miliki adalah masa yang singkat didunia ini. Dengan mengerti hakekat sebagai manusia, mensyukuri bakat dan anugerah yang diberikan Sang Pencipta dan mendedikasikan untuk orang lain akan membuat masa yang singkat ini menjadi masa yang bermanfaat bagi kita dan orang lain. Dan membuat detik-detik yang kita lalui menjadi sebuah perjalanan yang penuh makna.

Seorang teman yang saya kenal di MySpace mendeskripsikan sukses sebagai seorang manusia dengan begitu sederhana dan indah.

Your purpose is to find your gifts. Your meaning is to give them to others. That is success all about.

Saya ingin menutup artikel ini dengan ucapan Po Bronson:
Failure's hard, but success is far more dangerous. If you are successful at the wrong thing, the mix of praise and money and opportunity can lock you in forever.

Jadi, hati-hati saat anda mendefinisikan dan merencanakan sukses anda. Jangan sampai kita sukses menurut ukuran orang lain, tetapi kita tidak pernah bahagia menjalaninya. Lalu, bagaimana kita mendefinisikan sukses kita? Anda yang memiliki previlise untuk melakukannya. Dan hati anda yang memiliki jawabannya.

By: Chif

Artikel Terkait Lainnya:



0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More